Pages

Minggu, 05 Mei 2013

Presean Masyarakat Suku Sasak Lombok



       Presean merupakan bagian dari upacara adat Lombok ini adalah simbol dari kejantanan pemuda suku Sasak. Konon, acara ini dilaksanakan pada musim kemarau untuk meminta hujan, tetapi seiring perkembangan zaman, Presean Tarung ini diadakan pada acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia dan hari-hari besar Nasional. Presean adalah pertarungan yang dilakukan oleh dua orang lelaki Sasak yang bersenjatakan tongkat rotan (penyalin) dan memakai perisai sebagai pelindung, terbuat dari kulit kerbau tebal yang biasa disebut dengan ende. Wasit yang berada di pinggir disebut Pakembar Sedi, sedangkan yang berada di tengah disebut Pakembar Tengaq. Selama upacara berlangsung, para petarung (Pepadu) menyerang satu sama lain.
        Seni Presean ini bertujuan untuk menguji keberanian, ketangkasan, dan ketangguhan seorang pepadu dalam pertandingan. Keunikan dari pertarungan Peresean ini adalah pesertanya tidak dipersiapkan sebelumnya karena para petarung diambil dari penonton sendiri ketika acara pertarungan dimulai.
Pemenang dalam Peresean ini ditentukan dengan dua cara yaitu: Pertama, ketika kepala atau anggota badan salah satu Pepadu mengeluarkan darah, maka pertarungan dianggap selesai dengan kemenangan di pihak Pepadu yang tidak mengeluarkan darah. Kedua, jika kedua Pepadu sama-sama mampu bertahan selama lima ronde, maka pemenangnya ditentukan dengan skor tertinggi. Aturan mainnya, petarung tidak boleh memukul bagian bawah perut. Jika pukulan sempat mengenai kepala dan mengalami luka-luka, maka pertandingan tidak bisa dilanjutkan. 
         Walaupun pertarungan ini terlihat menyeramkan, setiap akhir pertandingan, para petarung harus  berpelukan dan berjabat tangan dan tidak menyimpan rasa dendam. Petarung yang terluka pun akan segera diobati oleh Belian (Tabib) dengan obat sejenis minyak dan ramuan tertentu.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar