Menurut seorang sumber, tarian Gandrung
ini sudah di kenal sejak zaman Raja Airlangga di Jawa Timur. Pola tariannya
pada kala itu tampak luar baisa Karena tidak mengikuti pola gerak serta iringan
lagu yang sesuai dengan patokan yang lazim. Konon tarian ini lahir pada saat
dimana tersedia perangkat gamelan yang baru selesai di gunakan dalam sebuah
acara resmi. Para prajurit Kraton melihat kesempatan untuk bergembira dan
mencoba memainkan alat tersebut seadanya.
Tari Gandrung benar-benar merupakan
tari Rakyat pada arena terbuka yang di lingkari penonton dan fungsinya
semata-mata untuk menghibur Rakyat seperti pada acara pesta Perkawinan, Khitanan, dan pada hari-hari besar Nasional. Gandrung tersebar di beberapa desa di pulau
Lombok antara lain di Gerung Lombok Barat,
dan lenek Aikmel Lombok Timur.
Instrumen gandrung dalam bentuk
okestra terdiri dari pemugah, saron, calung, jegongan, rincik, petuk,
terompong, gender, redep, dan suling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar